pesan

Sabtu, 24 November 2012

Citilink Buka Rute Jakarta-Padang

JAKARTA, KOMPAS.com -Citilink, anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia, Tbk., untuk jasa penerbangan berbiaya murah (LCC), Jumat (23/11/2012), membuka rute baru Jakarta – Padang (PP) 1 kali sehari yaitu CGK – PDG pukul 17.00, dan PDG – CGK pada pukul 19.25.

Kota Padang kini menjadi salah satu pusat perekonomian karena memiliki pendapatan perkapita tertinggi di Sumatera Barat. Potensi pariwisatanya pun menjanjikan karena sudah terkenal dengan daerah Bukittinggi, Maninjau, Batusangkar dan daerah lainnya di Sumatra Barat.

Selain itu, Padang juga menjadi pusat pendidikan dan kesehatan, karena perguruan tinggi dan fasilitas kesehatan yang lebih banyak dibandingkan kota atau kabupaten lain di Sumatera Barat.

Dengan menghubungkan Jakarta dan Padang, diharapkan Citilink dapat turut serta membantu meningkatkan investasi dan perekonomian di kota Padang.

“Iklim investasi di Padang sedang menggairahkan dengan diterbitkannya Perda tentang zero cost bagi investasi yang mencapai Rp 1 triliun. Pemerintah Kota Padang membuka peluang investasi seluas-luasnya bagi investor yang ingin berbisnis di Padang. Di sini Citilink ingin ikut ambil bagian menghubungkan para investor-investor yang ingin berbisnis di Padang,” ujar Arif Wibowo, CEO PT Citilink Indonesia di sela-sela acara ASITA Travel Fair di Mal Gandaria City Jakarta, mulai tanggal 23 – 25 November 2012.

Pada ASITA Travel Fair kali ini, Citilink menawarkan harga promo ke Padang serta 16 rute penerbangan Citilink lainnya, dengan periode penerbangan bulan Februari – April 2013, dan masa pembelian tanggal 23-25 November 2012. (*)

Senin, 19 November 2012

Tahun 2013 Pangandaran bakal menjadi Kabupaten



Pangandaran (Foto: Lipsus.blogspot)

PANGANDARAN - Pangandaran memiliki banyak potensi pariwisata yang belum digali secara maksimal. Dorongan untuk menjadikan Pangandaran sebagai kabupaten "pariwisata" pun muncul.

Secara geografis, Pangandaran terletak di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang terkenal dengan keindahan alamnya. Beberapa yang menjadi kebanggaan, seperti Green Canyon, Batu Karas, Goa Jepang, Taman Wisata Alam Panjanjung, dan lainnya.

Pelaku industri pariwisata Pangandaran ternyata memandang bahwa potensi wilayah yang berada di bagian selatan Jawa Barat dan tepi Samudera Hindia ini belum dieksplorasi dengan baik. Lantas muncul keinginan untuk memekarkan Pangandaran sebagai kabupaten "pariwisata".

"Saking tidak sabarnya karena kami karena selalu mentok dengan kebijakan Ciamis. Kami ingin berdiri sendiri jadi kabupaten sendiri," kata Supratman, Ketua Destination Management Organization (DMO) Pangandaran pada diskusi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Pangandaran, Jawa Barat, baru-baru ini.

Supratman menambahkan, masyarakat Pangandaran sudah siap untuk semakin membesarkan potensi daerahnya. Mereka bahkan mendambakan sekali, katanya. Proses pengesahan dengan undang-undang dan keputusan presiden rencananya akan dilakukan pertengahan Juli 2012. Bila tidak terjadi perubahan, Januari 2013 akan menjadi babak baru bagi warga Pangandaran.

Selain potensi alam, nilai jual yang menjadi sumber pendapatan Pangandaran lainnya, adalah sektor pertambangan, pertanian-perkebunan, dan kehutanan. Di sektor perkebunan, seperti dicontohkan Supratman, Pangandaran menjadi pemasok 50 persen kebutuhan gula merah di Jawa Barat. Produksi gula merah bisa mencapai 500 ton atau sepadan dengan sejuta butir sehari.

"Kami unggulkan wisata alam dan budaya. Wisata budaya ada dari budaya nelayan, seperti hajat laut, ronggeng gunung, wayang golek, wayang kulit, kuda lumping, alat musik jidur, kerajinan masyakarat, banyak lagi," jelasnya.

Supratman mengakui, potensi alam tidak cukup untuk menjadikan Pangandaran sebagai destinasi pariwisata turis mancanegara.  Infrastruktur jalan, pengaturan pedagang kaki lima, kemampuan sumber daya manusia, dan kebersihan lingkungan menjadi tantangan lainnya.

"Pangandaran ibarat gula, semut banyak datang dari mana-mana. Tantangannya adalah kami harus lebih maju, perlu keahlian," imbuhnya.

"Kami telah melakukan studi banding; kelebihan Kabupaten Ciamis akan kami pakai dan kelemahannya kami buang. Kami juga belajar dari daerah yang mampu mengelola potensi alam dan dananya. Dengan banyak orang datang, kami punya hotel, restoran, pasar tradisional, yang pasti akan memberi hasil," harapnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis Sobar Sugema menandaskan tantangan perlunya semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat Pangandaran akan potensi pariwisata yang bisa digalinya. Apalagi, katanya, bencana tsunami pada 2006 lalu masih menyisakan traumatik bagi para investor.

"Seiring pertumbuhan masyarakat, perlu untuk menumbuhkan kepada mereka, ini (aktivitas keseharian-red) bisa dijual. Masalahnya, mereka tidak berpikir panjang, hanya menjawab kebutuhan hari ini," sahutnya pada kesempatan yang sama.

"Dengan ada tsunami, investor sulit masuk, kita harus promosikan, masyarakat Pangandaran harus bisa meyakinkan dengan pariwisatanya," tutupnya.

Senin, 12 November 2012

AirAsia membuka rute Jakarta-Surabaya

AirAsia mulai membuka penerbangan rute Jakarta-Surabaya untuk penerbangan mulai 1 Desember 2012.
Nah, kini alternatif penerbangan Jakarta-Surabaya bertambah selain Garuda, Lion, Merpati dll.

Kita tengok yu berapa tarifnya:
Wah, masih banyak tuh yang harganya Rp113,900.

Silakan, yang mau booking kontak kami.
Bagi anda yang tinggal di Pamulang, Ciputat, Pondok Cabe dll tidak perlu keluar rumah hanya untuk sekedar    tanya harga atau bookng, silakan kontak kami.

Sabtu, 10 November 2012

Garuda Buka 3 Rute Internasional Baru Tahun Depan


TEMPO.CO Jakarta: PT Garuda Indonesia Tbk berencana menambah tiga rute baru penerbangan internasionalnya. Ketiga rute tersebut yaitu, rute Jakarta-London, Jakarta -Auckland, dan Jakarta-Brisbane.

“Sekitar pertengahan tahun depan kami ekspansi rute internasional tersebut,” kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar saat ditemui di tengah acara Garuda Travel Indonesia Fair 2012 di Jakarta Convention Center Jumat, 9 November 2012.

Menurut Emirsyah, ketiga rute itu akan beroperasi sekitar empat kali sepekan. Garuda sengaja menerbangkan pesawatnya ke rute baru itu setiap hari. Sebab, Garuda ingin melihat terlebih dahulu lalu lintas penerbangannya. Jika memang jumlah penumpangnya cukup tinggi, maka penerbangannya juga bisa ditambah menjadi lebih dari empat kali sepekan.

Untuk mewujudkan rencana rute baru itu, kata Emirsyah, Garuda telah siap mendatangkan pesawat-pesawat baru. Setidaknya ada 24 pesawat baru yang akan melayani penerbangan domestik dan internasional Garuda.

Emirsyah mengatakan untuk tahun lalu penerbangan internasional Garuda menyumbang sekitar 50 persen pendapatan perusahaan penerbangan pelat merah tersebut dan 50 persen lainnya dari penerbangan domestik. “Dari 50 penerbangan internasional, separuhnya dibeli oleh masyarakat internasional yang ingin ke Indonesia,” kata dia.