Seperti ketika tinggal di Jepang, saya doyan berburu barang seken dari pasar bekas atau fleamarket atau kalau di Jepang sering disebut Bazaar.
Begitu juga ketika saya tinggal di Hamburg, untuk membeli barang-barang antik Eropa untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh saya mencarinya di flea market ini. Di Jerman disebutnya flohmarkt.
Hal ini dimulai ketika hari Minggu jalan ke kampus, kok ada kerumunan orang di area parkir Stasiun. Pas dilihat ternyata ada pasar kaget yang menjual barang bekas. Setelah itu saya jadi rajin mencari tempat-tempat yang menyelenggarakan pasar bekas ini.
Begitu juga ketika saya tinggal di Hamburg, untuk membeli barang-barang antik Eropa untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh saya mencarinya di flea market ini. Di Jerman disebutnya flohmarkt.
Hal ini dimulai ketika hari Minggu jalan ke kampus, kok ada kerumunan orang di area parkir Stasiun. Pas dilihat ternyata ada pasar kaget yang menjual barang bekas. Setelah itu saya jadi rajin mencari tempat-tempat yang menyelenggarakan pasar bekas ini.
Biasanya informasi flohmarkt ini saya dapatkan dari poster-poster yang ditempel di tiang listrik sekitar stasiun atau di tempat pemberhentian bis. Atau bisa juga kita dapatkan dari websitenya.
Karena masih bego bahasa Jerman, biasanya saya ambil foto posternya dengan kameraku, setelah itu di rumah buka kamus bhs Jerman, atau minta tolong Mbah Google untuk terjemahkan ke Bhs Inggris. Kemudian saya cari lokasinya dengan googlemap, lalu dengan meminjam sepeda Ibu Kost, saya berangkat ke lokasinya.
Karena masih bego bahasa Jerman, biasanya saya ambil foto posternya dengan kameraku, setelah itu di rumah buka kamus bhs Jerman, atau minta tolong Mbah Google untuk terjemahkan ke Bhs Inggris. Kemudian saya cari lokasinya dengan googlemap, lalu dengan meminjam sepeda Ibu Kost, saya berangkat ke lokasinya.
Iklan flohmarkt yang saya jepret di salah satu pohon.
Sekolah-sekolah TK biasanya punya jadwal penyelenggaraan flohmarkt ini, tapi barang yang dijual kebanyakan mainan anak-anak, buku-buku cerita dan baju anak-anak. Ya iya lah, sasarannya juga ibu-ibu yang punya anak TK. Cuma kalau dilihat barangnya, baju-baju anakpun tidak terlalu bagus kualitasnya, hanya level "layak pakai". Berbeda ketika waktu di Jepang, baju-baju yang dijual di bazaar TK biasanya 90% baru, sehingga baju anak saya hampir semuanya saya dapatkan dari Bazaar ini.
Yang saya cari di Flohmarkt adalah barang antik yang bisa saya bawa pulang seperti lukisan dan barang keramik khas Eropa. Memang harganya mahal-mahal, tapi ada beberapa yang bisa nego. Waktu mencari barang pedagangnyapun harus kita pilih. Biasanya kalau pedagangnya nenek-nenek tidak bisa diajak bahasa Inggris, lebih baik kita hindari.
Yang saya cari di Flohmarkt adalah barang antik yang bisa saya bawa pulang seperti lukisan dan barang keramik khas Eropa. Memang harganya mahal-mahal, tapi ada beberapa yang bisa nego. Waktu mencari barang pedagangnyapun harus kita pilih. Biasanya kalau pedagangnya nenek-nenek tidak bisa diajak bahasa Inggris, lebih baik kita hindari.